Gunung Paling Menawan Di Indonesia Pilihan Para Pendaki
Indonesia memiliki banyak sekali gunung. Bahkan dikatakan memiliki gunung terbanyak dibandingkan dengan negara lain. Dari ratusan gunung ini, ada beberapa gunung yang memang menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Beberapa menjadi pilihan para pendaki.
Perlu diketahui bahwa Indonesia terletak di jalur cincin api. Hal inilah yang membuat Indonesia memiliki gunung terbanyak di dunia. Setidaknya ada banyak sekali gunung dengan pemandangan indah yang bisa kalian temukan.
Beberapa diantaranya menjadi tujuan favorit bagi para pendaki. Alasannya sangat jelas, pemandangan yang disajikan sangat spektakuler. Sangat sayang bila tidak dikunjungi.
Kalian bisa menemukan dan menikmatinya dengan cara mendaki. Gambaran keindahan pemandangan dimulai dengan padang rumput serta pepohonan yang hijau. Bahkan diperindah dengan hiasan awan putih. Paduan ini menjadi sebuah sajian yang bakalan kalian rindukan.
Dari sekian banyaknya gunung di nusantara, kami bagikan beberapa gunung yang sajikan keindahan alam. Kalian bisa agendakan bersama rekan saat liburan. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.
![gunung rinjani kawah-gunung-rinjani](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBTzYxELzhSgxfb-pIq_FyOXugJRZQNopxuFYD9T4BklIcCZ31NAiCgI5Qub1eIAPbCCgy0ZQFTfLAv85GQv5hiaxsTcoT-MCXKZPalW8A0nuEQtD7-ULfrcEpeoTLe2T7dWlnVJtUcpk/s320/kawah-gunung-rinjani.jpg)
Gunung Rinjani
Gunung ini berada di Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat. Gunung ini menjadi primadona, bahkan diimpikan hampir seluruh pendaki. Kenapa? Karena Gunung Rinjani diklaim sebagai wisata trekking terbaik se-Asia Tenggara.
Sekilas Mengenai Gunung Rinjani
Gunung Rinjani bisa dikatakan sebagai gunung yang komplit. Betapa tidak, gunung ini memiliki padang sabana cantik. Sabana ini ditumbuhi oleh bunga edelweiss. Tak hanya itu saja, gunung ini juga sajikan pemandangan sunrise yang menawan.
Keindahan Gunung Rinjani yang paling diburu adalah Danau Segara Anak. Danau ini berada pada ketinggian 2.000 mdpl. Danau ini dipandang sebagai permata paling indah di Gunung Rinjani.
Keindahannya bisa dinikmati dari lokasi, atau bisa juga kalian saksikan dari puncak Rinjani. Keunikannya, terdapat Gunung Barujari yang lokasinya berada di tengah-tengah Danau Segara Anak. Orang sering menyebutnya sebagai anaknya Gunung Rinjani.
Rute Pendakian Via Senaru
Bisa dikatakan kalau jalur Senaru menjadi jalur yang paling umum dilewati para pendaki. Jalur ini merupakan jalur resmi. Pantas saja jika banyak pendaki yang memilihnya.
Ketika sudah sampai di basecamp Senaru, kalian bisa memulai perjalanan. Dari pintu masuk, kalian bisa berjalan menuju ke pos 1. Jalurnya didominasi dengan dataran landai. Makanya, kalian tidak akan terlalu capek.
Dari pos 1 ke pos 2, kalian mulai ditantang dengan tanjakan. Medannya yang menanjak memungkinkan durasinya semakin lama. Untuk itu, kalian disarankan untuk beristirahat .
Bermalamlah di pos 2 supaya tenaga kembali prima. Setelah istirahat di pos 2, kalian bisa lanjutkan perjalanan menuju pos 3. Rata-rata, waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam.
Pada trek ini, kalian akan memasuki hutan. Biasanya, kalian akan menjumpai banyak terdapat monyet liar. Yang perlu diperhatikan, hindari untuk mengeluarkan makanan agar tidak diserang monyet liar yang sedang kelaparan.
Sampai di pos 3, kalian bisa lanjutkan ke Pelawangan Senaru. Di sini, medannya semakin berat. Trek dengan jalur menanjak dan terbuka akan kalian jumpai. Rata-rata, pendaki memerlukan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan.
Sesampainya di pelawangan Senaru, kalian akan disuguhi dengan pemandangan kaldera yang sangat indah. Puaskan memandang. Setelah itu, lanjutkan perjalanan dengan melewati trek berbatu.
Sampailah kalian ke Segara Anak. Kalian bisa beristirahat sebentar di sana. Sehabis istirahat di Segara Anak, kalian bisa tuntaskan perjalanan menuju puncak. Cukup lewati Pelawangan Sembalun, kemudian sampailah ke puncak gunung Rinjani.
Gunung Semeru
Siapa yang tak kenal dengan Semeru. Gunung Semeru menjadi gunung dengan pemandangan indah. Gunung ini juga termasuk paling tinggi di Pulau Jawa.
Namanya telah melegenda di dunia pendakian. Suguhan keindahan gunung ini membuat hampir setiap pendaki dari berbagai daerah rela datang jauh-jauh. Tak ayal jika Gunung Semeru termasuk salah satu gunung yang paling ramai.
Namun harus dipahami bahwa gunung ini memberikan batasan bagi para pendaki. Kuota pendakian dibatasi sekitar 500 pendaki. Makanya, kadang kalian harus rela antre di Ranu Pani.
Sekilas Mengenai Gunung Semeru
![]() |
Source: pixabay |
Seperti halnya Gunung Rinjani, Semeru juga memiliki ikon super cantik. Dia adalah Ranu Kumbolo. Ini merupakan sebuah danau alami. Letaknya berada pada ketinggian 2.400 mdpl.
Uniknya, di depan Ranu Kumbolo terdapat sebuah tempat yang dinamai dengan Tanjakan Cinta. Tempat ini sangat terkenal di kalangan para pendaki. Bahkan tercetus sebuah mitos kalau memikirkan orang yang dicintai tanpa menoleh, nanti orang yang disebut bakalan menjadi pasangan hidupnya.
Selain tempat tersebut, ada juga Oro-oro Ombo. Kawasan ini ditumbuhi dengan bunga lavender. Keindahan inilah yang membuat orang-orang ngebet untuk mengunjunginya.
Perlu dipahami bahwa untuk mencapai puncak Mahameru, kalian perlu sampai di pos atau desa terakhir. Desa yang dimaksud adalah Desa Ranu Pane.
Di Desa Ranu Pane ini sudah terdapat Pos pemeriksaan. Selain itu, ada warung dan pondok penginapan jika kalian ingin istirahat sebentar. Sebagai desa terakhir, Desa Ranu Pane berada pada ketinggian 2200 mdpl. Di sini, kalian bisa menyempatkan untuk berkunjung di 2 buah danau. Yaitu Ranu (danau) Pani dan Ranu regulo.
Jalur pendakian Menuju Puncak Mahameru
Ketika sudah berada di Ranu Pane, kalian akan dihadapkan pada dua jalur. Diantaranya adalah Watu Rejeng dan Gunung Ayek-ayek. Pada kesempatan kali ini, kami ajak untuk berkenalan dengan jalur watu rejeng yang terbilang lebih menarik.
Perlu dipahami bahwa jalur pendakian Watu Rejeng dikenal memiliki trek yang lebih landai. Medannya didominasi oleh tumbuhan alang-alang.
Ini sekaligus menandai bahwa jalurnya lebih panjang. Dengan begitu waktu perjalanan juga menjadi lebih lama. Jalur seperti ini nampaknya sangat cocok bagi kalian yang baru pertama kali mendaki Gunung Semeru.
Meskipun jalurnya tidak ada tanda penunjuk arah jalan, kalian masih bernafas lega. Karena terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m yang bisa kalian lewati. Hal ini memungkinkan kalian bisa memperkirakan apakah berada di jalur yang benar atau tidak.
Mengenai pemandangannya, kalian akan disuguhi dengan hutan-hutan pinus dan cemara. Untuk menuju jalur Watu Rejeng, kalian perlu menempuh perjalanan sepanjang 5 km dengan menyusuri bukit yang banyak ditumbuhi dengan bunga edelweis.
Setelah memasuki Watu Rejeng, kalian bisa lanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Jaraknya terbilang pendek, yakni sekitar 4,5 km.
Setelah sampai di Ranu Kumbolo, kalian bisa mendirikan tenda. Tentunya untuk beristirahat sekaligus menikmati pemandangan yang mempesona di danau ini.
Puas istirahat di Ranu Kumbolo, kalian bisa lanjutkan menuju Oro-oro Ombo-Cemoro Kandang-Pos Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Setelah itu, lanjut terus dari Pos Kalimati ke Arcopodo yang menjadi wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru. Akhirnya, kalian bisa menyelesaikan tantangan terakhir menuju Puncak Mahameru.
Gunung Prau
Tidak ada yang menyangkal bahwa dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah memiliki bentang alam pegunungan yang sangat menawan. Salah satu yang wajib dikunjungi para pendaki adalah Gunung Prau.
Gunung tersebut merupakan tanah tertinggi dalam barisan Dataran Tinggi Dieng. Dari puncaknya, kalian bisa melihat pemandangan puncak Gunung Sindoro dan Sumbing yang sangat gagah dan elegan. Menariknya, kawasan ini merupakan tempat terbaik untuk melihat golden sunrise di Dieng selain Puncak Sikunir.
Gambaran Gunung Prau
Gunung Prau memiliki ciri khas sendiri. Puncaknya berupa padang rumput yang sangat luas. Di sekitar puncak, kalian bisa melihat barisan bukit-bukit yang dikenal dengan sebutan Bukit Teletubies.
Menariknya, Gunung Prau memiliki ketinggian sedang. Yakni sekitar 2.565 mdpl. Dan trek pendakian yang akan dilalui tidak terlalu sulit. Hal ini menjelaskan bahwa siapapun bisa mendaki gunung sampai puncak tanpa kendala yang berarti.
Faktanya, banyak juga pendaki yang hampir selalu menaklukannya. Uniknya, para pendaki Gunung Prau sangat puas. Alasannya adalah gunung tersebut menawarkan pemandangan sunrise paling indah ketimbang di gunung lain.
Rute Pendakian Gunung Prau
Sebenarnya, banyak sekali rute pendakian yang bisa digunakan oleh para pendaki. Namun dari sekian banyak jalur, Patak Banteng adalah pilihan favorit.
Alasannya, jalur ini menawarkan jarak tempuh yang lebih pendek. Selain itu, lokasinya berada tepat di tepi jalan raya adalah Jalur Patak Banteng.
Kalian bisa datang dari Wonosobo, naik angkutan umum menuju basecamp. Basecamp Patak Banteng ini terletak di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Untuk perjalanannya, kalian bisa melihat tahapannya di bawah ini.
1. Basecamp - Pos 1 (Sikut Dewo)
Di awal pendakian, kalian bakalan dituntut untuk menyusuri perkampungan penduduk sekitar 500 meter. Sampai akhirnya memasuki jalur bebatuan yang menanjak. Nah, Pos 1 ini berupa sebuah gubuk kecil. Pos ini sekaligus menjadi batas antara jalur makadam dengan jalur tanah padat sebelum pendaki memasuki Hutan.
2. Pos 1 - Pos 2 (Cangal Walangan)
Ketika sampai di pos 1, lanjutkan perjalanan dengan berbelok ke kiri untuk menuju pos 2. Medannya berupa tanah padat yang berdebu. Karakternya sedikit menanjak dan berbentuk tangga.
Kalian sangat disarankan untuk memakai buff. Tujuannya agar tidak terganggu pernafasannya ketika melewati jalur tersebut.
Di sini, pendaki bakal menemukan beberapa gubuk atau warung di sekitar jalur sebelum akhirnya memasuki ke kawasan hutan. Nah, Pos 2 ini berupa tanah yang terbuka yang ukurannya kecil. Tanah ini masih didominasi dengan pohon cemara dan pinus.
3. Pos 2 - Pos 3 (Cacingan)
Pada tahapan menuju pos 3, kalian akan menjumpai medan yang sedikit terjal dan lebih menanjak dibandingkan sebelumnya. Kalian juga akan menjumpai jalur berupa tanah dengan batuan perbukitan.
Karakter medannya berupa hutan dan bukit. Sampailah di Pos 3. Karakternya tak jauh beda dengan yang ada di pos 2. Yakni berupa lahan kecil di sebelah kanan yang hanya muat untuk 2 tenda saja.
4. Pos 3 - Bukit Teletubbies
Tenaga nampaknya akan terkuras di sini. Perjalanan menuju bukit teletubbies ini cukup terjal dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Betapa tidak, kalian diharuskan untuk melewati tanjakan tanah berupa tangga yang berkelok-kelok.
Kalau musim kemarau tiba, medannya berdebu. Jadi, usahakan untuk menggunakan penutup mulut.
Nah, sampailah di Bukit teletubbies. Ini ditandai dengan jalur setapak yang cukup landai. Di sini, kalian bisa menjumpai bunga daisy yang sangat ikonik, khas dari Gunung Prau.
Bukit teletubbies sendiri merupakan camping ground favorit untuk menikmati golden sunrise di Gunung Prau. Momen inilah yang paling ditunggu oleh semua pendaki yang mendirikan tenda di bukit teletubbies.
5. Bukit Teletubbies – Puncak
Beberapa pendaki kadang terbuai dengan suasana di bukit tersebut. Pemandangan alam dari sunrise serta megahnya gunung di hadapannya cukup membuat lengkap proses pendakian tersebut.
Tapi bagi yang ingin melanjutkan perjalanan menuju ke puncak, kalian cukup lanjutkan dengan berjalan ke sebelah kiri. Perjalanannya tidak memakan waktu. Karena memang jarak tempuhnya tidak begitu jauh dari bukit tersebut.
Gunung Merbabu
Gunung Merbabu juga tak kalah dalam urusan pemandangan. Lokasi gunung berada di antara perbatasan Kabupaten Magelang, Boyolali serta Semarang. Sajian yang ditawarkan tal lain berupa padang sabana yang bisa kita nikmati dari lereng-lereng puncak serta puncaknya.
Gunung Merbabu ini memiliki beberapa jalur pendakian. Salah satunya adalah via suwanting. Jika kalian memilih jalur ini, kalian bisa mendai beberapa pos dan estimasi waktunya di bawah ini.
- Basecamp – Pos 1 : 1 jam ( melewati Hutan Pinus Lembah Lempong )
- Pos 1 – Pos 2 : 2 jam ( melewati Lembah Gosong, Cemoro, Ngrijan dan Lembah Mitoh )
- Pos 2 – Pos 3 “Area Camp” : 5 jam ( melewati Lembah Singo, Lembah Manding dan Hutan Manding )
- Pos 3 – Puncak Kenteng Songo : 2.5 Jam ( melewati Sabana 1, 2, 3 dan Puncak Suwanting )
Gunung Papandayan
Keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Papandayan berupa padang bunga edelweiss. Gunung Papandayan ini merupakan tempat alami dari bunga-bunga edelweis yang dikenal dengan Tegal Alun. Tegal Alun sendiri merupakan salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Bunga Edelweis.
Sekilas Mengenai Gunung Papandayan
Gunung Papandayan merupakan sebuah gunung yang berada di kabupaten Garut. Gunung tersebut memiliki beberapa kawah. Kawah tersebut bisa kalian temukan di beberapa titik jalur pendakian. Diantara kawah yang diasjikan adalah Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manu.
Basecamp Gunung Papandayan ini dapat diakses melalui Pasar Cisurupan. Kalian bisa memanfaatkan alat transportasi umum. Kalian bisa mengawali perjalanan menuju Terminal Guntur, Garut.
Setelah dari Terminal Guntur, kalian lanjutkan menuju Pasar Cisurupan. Setibanya di Terminal Guntur, kalian akan menjumpai banyak supir yang menawarkan jasanya. Tarif yang ditawarkan sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000.
Di Pasar Cisurupan, ada baiknya jika kalian melengkapi logistik pendakian. Setelah itu, lanjutkan perjalanan sampai ke Basecamp Camp David.
Sesampainya di basecamp, daftarkan diri. Kemudian lanjutkan petualangan yang sesungguhnya. Jalur pendakian yang akan dilalui adalah dengan melintasi Kawah Aktif Gunung Papandayan. Waktu tempuh sekitar 30 menit.
Karakter jalur pendakian cukup menanjak, namun tidak terlalu extreme. Ketika melintasi kawah, kalian disarankan untuk menggunakan masker. Gunanya untuk menghindari bau belerang yang menyengat.
Rute Pendakian G Papandayan
Setelah mengawali perjalanan dari basecamp, kalian akan melewati beberapa pos seperti di bawah ini.
1. Kawah Aktif – Gubber Hood
Gubber Hood sebenarnya menjadi alternatif lokasi lain di Gunung Papandayan. Kawasan inipun dapat dijadikan tempat berkemah. Waktu yang dibutuhkan dari Kawah ke Gubber Hood sekitar 45 menit. Tipe jalur pendakiannya adalah turun dan menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi. Di tengah-tengah jalur pendakian ini, kalian juga akan menyebrangi sungai kecil.
2. Camp Area Pondok Saladah
Tidak terlalu jauh dari Gubber Hood, sedikit lagi kalian akan sampai di Camp Area Gunung Papandayan di Pondok Saladah. Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 15 menit saja.
Tipe jalur pendakian lebih datar dan harus menembus hutan cantigi. Sampai di Pondok Saladah, kalian bisa menemukan banyak sumber air untuk kebutuhan memasak.
3. Hutan Mati
Jarak Hutan Mati dari Camp Area Pondok Saladah ini tidak begitu jauh. Kalian hanya perlu waktu sekitar 15 menit pendakian. Hutan Mati tersebut terbentuk dari erupsi Gunung Papandayan pada tahun 2002 yang lalu.
Perlu diperhatikan bahwa pada saat kabut muncul, kalian disarankan agar selalu dekat dengan rombongan lain. Pasalnya, kabut yang tebal sering kali menutupi pandangan.
4. Padang Edelweis Tegal Alun
Setelah dari Hutan Mati, lanjutkan perjalanan menuju ke Tegal Alun. Jalur dari Hutan Mati ke Tegal Alun ini butuh waktu sekitar 60 menit. Kalian harus melintasi tanjakan fenomenal Gunung Papandayan yang disebut dengan Tanjakan Mamang.
Tegal Alun ini tawarkan pemandangan yang sangat indah. Kalian bisa melihat bunga-bunga edelweis yang bermekaran. Khususnya bila kalian mendaki di bulan Juli-September. Baunyapun harum sehingga bisa menjadi sarana relaksasi.
Gunung Kelimutu
Gunung Kelimutu berada di Kabupaten Ende di Nusa Tenggara Timur. Gunung tersebut juga menawarkan pemandangan yang begitu memanjakan mata. Tingginya sendiri hanya sekitar 1.639 mdpl.
Di puncak gunung ini, kalian bisa menemukan tiga buah danau yang dikenal dengan Danau Tiga Warna. Disebut demikian lantaran masing-masing air di danau tersebut memiliki warna yang berbeda-beda.
Contohnya warna air di danau ini kadang bisa berubah seiring waktu. Diantara danau yang dimaksud adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (danau biru), Tiwu Ata Polo (danau merah) dan Tiwu Ata Mbupu (danau putih).
Nah, bagaimana caranya menuju gunung tersebut? Kalian bisa memulainya dengan datang ke bandara El Tari di Kupang (Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur). Setelah itu, gunakan pesawat menuju Ende (Bandara H. Hasan Aroeboesman). Lokasinya berada di Pulau Flores, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Setibanya kalian di Ende, lanjut saja dengan menggunakan angkutan umum. Misalnya memanfaatkan mini bus. Lanjutkan menuju moni yang lokasinya berada di kaki gunung. jaraknya sekitar 66 km dengan waktu tempuh sekitar 2.5-3jam.
Moni sendiri menawarkan banyak penginapan. Diantaranya berupa lodge atau hotel kelas melati. Biaya menginap sekitar 200-300ribu/malam. Moni sendiri merupakan lokasi yang sangat pas bila ingin mengejar sunrise di Danau Kelimutu. Dari Moni, kalian dapat menuju Gerbang Wisata Danau Kelimutu hanya sekitar 30 menit.
Demikianlah beberapa gunung yang menawarkan pemandangan terbaik di Indonesia. Jika kalian punya waktu luang, sempatkan untuk berkunjung dan menyatu dengan alam. Maka, kalian bisa menemukan pengalaman berharga.
0 Response to "Gunung Paling Menawan Di Indonesia Pilihan Para Pendaki"
Post a Comment