-->

Cara Mengatasi Hipotermia

Hipotermia merupakan momok paling menyeramkan di dunia pendakian. Kondisi ini terjadi lantaran panas tubuh menurun. Resiko terparahnya, pendaki bisa kehilangan nyawa. Lalu, bagaimana cara mengatasi hipotermia? 

Ketika salah satu rombongan pendaki mengalami hipotermia, wajib bagi pendaki untuk memberikan perhatian lebih. Jangan sampai acuh, bahkan meninggalkannya begitu saja. Karena penderitanya sedang bertaruh nyawa. 

Memberikan pertolongan pertama sebaiknya dilakukan. Kalian juga sebaiknya mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Lebih baik membawa rekan untuk turun, atau memberikan pertama kali sembari mencari bantuan dari bawah. 

Dalam memberikan penanganan, kalian tidak boleh sembarangan. Keliru memberikan penanganan malah akan memperparah kondisinya. Makanya, kalian tidak bisa sembarangan dalam memperlakukan rekan yang sedang mengalami kondisi tersebut. 

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara memberikan pertolongan pertama untuk hipotermia? Sebelum mengetahuinya, mari perhatikan apa saja penyebab dan gejalanya berikut ini.
 
cara-mengatasi-hipotermia

Penyebab Seseorang Mengalami Hipotermia 


Hipotermia adalah istilah medis yang menjelaskan tentang penurunan panas tubuh. Normalnya, panas tubuh seseorang ada di kisaran 37 derajat celcius. Tetapi bila panas tubuhnya menurun sampai di bawah 35 derajat, seseorang bisa mengalami kondisi tidak diinginkan tersebut. 

Panas tubuh sendiri dibutuhkan untuk membentengi diri. Seseorang yang terjaga panas tubuhnya akan lebih sehat. Idealnya, mereka bisa melakukan berbagai aktivitas dengan lebih nyaman. 

Panas ini akan muncul secara otomatis. Ketika kalian berjalan atau bergerak, tubuh akan mengeluarkan panasnya. 

Sayangnya, ada satu kondisi dimana panas ini tidak mencapai standar ideal. Akibatnya, tubuh kehilangan panas dan beresiko mengalami sejumlah masalah kesehatan. 

Penyebab utamanya adalah cuaca dingin. Cuaca ini hampir pasti dirasakan oleh para pendaki. Kegiatan luar ruangan memaksa pendaki harus kontak langsung dengan terpaan angin. Bahkan terpaan suasana dingin khas pegunungan. 

Ketika cuaca dingin ini lebih ekstrim, panas tubuh tidak bisa membendungnya. Pada akhirnya, tubuh akan kedinginan. Dan ini menjadi tanda awal terjadinya hipotermia. 
Baca: Kesalahan Dalam Berpakaian Yang Sering Dilakukan Pendaki

Tanda Seseorang Mengalami Hipotermia 


Sebagai pendaki, memiliki wawasan tentang hipotermia sangatlah dibutuhkan. Bekal ini bakalan bermanfaat. Setidaknya, kalian bisa lebih berhati-hati supaya hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir. 

Ada beberapa kondisi yang menandai seseorang sedang mengalami hipotermia. Diantaranya adalah sebagai berikut ini. 

- Bicara ngalor-ngidul (seperti linglung) 

- Kulit begitu pucat dan terasa lebih dingin 

- Gerakan terlihat kurang koordinasi 

- Tampak sangat kelelahan 

- Sesak nafas 

- Jantung berdebar dan perlahan denyutnya melambat 

- Mati rasa 

- Tubuh menggigil kedinginan 

- Tubuh menjadi kaku 

Penanganan Pertama Hipotermia 


Ketika tanda-tanda di atas terjadi pada rekan kalian, segeralah untuk menghentikan perjalanan. Tanggaplah dengan memberikan penanganan secepat mungkin. Tujuannya supaya kondisinya tidak semakin parah. 

Kuncinya adalah menghangatkan tubuhnya. Tapi ingat, gunakan cara yang benar. Jangan melakukan tindakan-tindakan kurang pantas seperti yang viral beberapa bulan lalu. 

Mengenai penanganan pertamanya, kalian bisa meminta rekan untuk mengenakan pakaian yang kering. Ini bila penderitanya lagi mengenakan pakaian yang basah. 

Setelah itu, selimuti tubuhnya. Selimut ini bisa ditutupkan pada leher, selangkangan, sampai ketiak. Yang terpenting, tubuhnya bisa kembali hangat. 

Jika masih kurang hangat, kalian bisa memeluknya sebagai bagian dari menghangatkan tubuhnya. Tapi sekali lagi, jaga etika ketimuran. 

Bila penderitanya masih sadar, berikan makanan atau minuman hangat yang tinggi energi. Makanan ini akan berguna untuk menambah panas tubuh. Contohnya adalah cokelat. 

Selanjutnya adalah mencari bantuan medis dari bawah. Kalian bisa laporkan pada regu penolong. Sembari menunggu regu, kalian harus memantau perkembangan orang yang mengalami kedinginan tersebut. Kalian juga perlu memberikan oksigen agar sistem pernafasannya kembali lancar. 

Hal Yang Sebaiknya dihindari 


Sewaktu memberikan pertolongan, kalian juga perlu memperhatikan beberapa hal yang harusnya tidak dilakukan. Ini merupakan bagian dari tips mendaki yang bermanfaat untuk meminimalkan kondisi hipotermia menjadi lebih parah. Diantaranya adalah sebagai berikut. 

1. Memberi Minuman Berkafein 

Minum kopi hangat bukanlah pilihan yang tepat. Kalian hanya akan membuat kondisinya lebih parah. Karena kafein ini bisa membuat jantungnya semakin berdebar. 

2. Memijat Kaki dan Tangan 

Kondisi ini membuat syok. Jantungpun akan berdenyut lebih kencang. Pada saatnya, akan mempercepat masalah yang lebih parah. 

3. Mengkompress Tungkai dan Lengan 

Kompres air hangat pada tungkai dan lengan malah membuat suhu dingin kembali ke jantung. Ini menyebabkan masalah tidak kunjung selesai. 

Kalau mau mengkompressnya, kompres pada bagian dada, leher dan ketiak. Tapi hati-hatilah. Karena kulit penderita biasanya akan mengalami sensasi seperti terbakar. 

4. Memberi Makanan Saat Tak Sadarkan Diri 

Ini juga tidak diperkenankan. Orang yang sudah tak sadarkan diri tidak bisa melakukan apapun. Ganjalan sedikit hanya akan membuat tubuhnya tidak lagi berfungsi. 

5. Menghangatkan Dengan Lampu Pemanas 

Memang kunci penanganannya adalah menghangatkan. Tapi kalian tidak disarankan untuk menggunakan lampu pemanas. Pemanas seperti ini malah membuat detak jantung tidak teratur. Kemudian kulitnya akan terasa terbakar. 
Baca: Daftar Perlengkapan Mendaki Yang Paling Dibutuhkan

Tips Mencegah Hipotermia 


Menyadari bahwa kondisi tersebut bisa menyerang siapa saja, maka sudah menjadi kebutuhan bahwa kalian perlu mencegahnya. Apalagi kalian saat ini sedang beraktifitas di gunung yang suasananya ekstra dingin. 

Hal yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga keringnya pakaian. Lantas, kalian juga perlu sesekali untuk istirahat dan minum air hangat seperti jahe. 

Kemudian, kalian juga perlu membungkus kepala, tangan dan kaki dengan busana yang hangat. Misalnya topi, kaos tangan, dan kaos kaki. 

Selain itu, usahakan untuk tetap bergerak. Gerakan ini akan membantu tubuh dalam memproduksi panas. Dengan begitu, kalian sudah bisa meminimalkan masalah hipotermia yang sejauh ini menjadi tantangan paling berbahaya bagi pendaki.

0 Response to "Cara Mengatasi Hipotermia"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

–>