-->

Puncak Songolikur Gunung Muria


Sudah sejak lama pengen bertandang di Puncak songolikur. Katanya temen-temen, ini merupakan puncak tertinggi di gunung muria.

Viewnya menarik, bisa lihat pemandangan kota kudus secara menyeluruh dari atas sini.

Tambah tertarik, toh saya sendiri adalah orang yang ada di sekitar lereng gunung muria. Masa ga pernah datang, padahal sudah banyak yang berdatangan di tempat tersebut.

Usut punya usut, ketika saya mencarinya di google. Puncak songolikur ini menempati urutan kedua tertinggi di kudus.

Ketinggian dari puncak 29 sendiri sekitar 1602 mdpl. Kalah sedikit dengan puncak natas angin yang punya ketinggian 1700 mdpl.

Sama-sama berada di lereng gunung muria, kedua puncak tersebut menyajikan pemandangan alam tak biasa.

Wajar sampai saat ini, saya masih punya angan-angan untuk muncak. Tapi jelas sama teman-teman yang sudah pernah datang di sana.

Kalau sendiri tentu ga berani.

Meskipun banyak orang mengatakan kalau untuk mencapai puncak 29 ini cukup mudah. Jalurnya sangat jelas.

Cukup datang menuju desa terakhir yaitu rahtawu yang jadi ikon wisata kudus. Ambil tempat parkir di sana, baru kemudian muncak melalui jalur yang biasa dilalui pendaki.

Kayaknya sih gampang. Tapi masih ga berani kalau sendirian.

Selain ga ada teman untuk ngobrol, salah-salah ga bisa pulang. Jadi deh tinggal seperti tarzan yang Cuma di hutan rumah alaminya.

Beberapa teman pernah melakukan pendakian di puncak 29 ini. Ada yang melalui jalur kudus rahtawu, ada juga yang datang dai desa tempur jepara.

Kedua desa ini bisa menjadi akses masuk menuju puncak 29 gunung muria.

Tapi yang paling ngehits, tentunya jalur lewat desa rahtawu kuduslah yang paling banyak digunakan.

Selain menghadirkan sejumlah tempat menarik, misalya air terjun, desa ini terbilang sudah sangat bagus akses jalannya.

Jalanan sudah beraspal, bisa dimasuki dengan kendaraan. Cuma, harus hati-hati juga, karena jalanan pegunungan itu berkelok dan menanjak.

Dari pusat kota kudus, rahtawu jaraknya sekitar 20 km. cukup dekat, dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dengan lebih cepat.

Aksesnya terbilang mudah, banyak plang atau papan nama menunjukkan jalan menuju rahtawu.

Jadi, yang berkenan mendaki ga bakalan kesulitan kalau hanya mau menuju rahtawu.

Kalau sudah berkendara, calon pendaki akan mendapati gapura bertuliskan selamat datang di desa rahtawu. Ini menunjukkan kalau calon pendaki telah selangkah untuk mencapai puncak 29.

Parkirkan kendaraan di tempat tersebut. Isi perut juga boleh, toh banyak warung di tempat tersebut.

Baru setelah itu, mulailah berjalan kaki untuk menggapai puncaknya.

Kalau masih ragu, Tanya saja sama warga setempat. Pasti, calon pendaki akan diberitahu jalurnya dengan cepat.

Pendakian biasanya memakan waktu singkat, paling banter sekitar 2 jam perjalanan. Itu sudah sampai di puncaknya.

Tanda kalau temen-temen sudah mencapai puncak ditandai dengan plang puncak 29. Di situ, pendaki sudah selesai melakukan pendakian.

Enaknya lagi, ada banyak tempat untuk bermalam, bahkan warung yang sedianya buka 24 jam penuh.

Jadi, walaupun pendaki punya perbekalan minim, ga akan khawatir kelaparan di tempat tersebut.

Cuma biaya makan akan cukup mahal. Wajar saja, untuk mengangkut sejumlah makanan dari bawah terbilang sulit. Jadi, inilah yang menjadikan tempat makan di puncaknya cukup mahal.

Tapi ga apalah, asalkan bisa ngisi perut, istirahat normal. Itu sudah cukup melegakan.

Yang terakhir, ambil beberapa gambra mengesankan di atas sana. Paling tidak buat kenang-kenangan di tempat tersebut.

Lagi-lagi, ini hanya bagian dari rencana saya yang belum kesampaian sampai saat ini.

Dasar temen-temen, ngajak mendaki di puncak 29 malah dibatalin. Padahal persiapan sudah selesai, tinggal berangkat, eh malah dicancel.

Sialnya, tinggal beberapa jam saja. Dan saya sudah di tengah perjalanan. Menjengkelkan ga?

Beberapa hari kemudian, mereka muncak sendiri. dan lagi-lagi, saya ditinggalkan begitu saja. Apes bener.

Ya sudah, kalau ada kesempatan lain, mau coba juga muncak di puncak 29 muria kudus, setidaknya icip-icip pernah datang Puncak songolikur yang dulunya pernah ada rencana tapi gagal mulu. Hehe..

0 Response to "Puncak Songolikur Gunung Muria"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

–>