Caranya Cari Teman Untuk Mendaki Bareng
Pernah diajakin mendaki bereng ke gunung? Kayaknya masih ada juga. Saya sudah pernah diajakin temen-temen untuk daki gunung bareng.
Sayangnya gagal terus. Kalau saya sudah siap, malahan temen-temen yang ga siap.
Kalau saya ga siap, eh malah mereka siap. Kurang apa coba penyesalanku kali ini.
Padahal maunya sih ngikut eksis, kaya orang-orang gitu lo. Tahu kan?
Foto menarik di alam, tapi ya ga seekstrim kayak mereka-mereka yang punya nyali besar ampe naik batu. Eh malah pulangnya dibawa regu penyelamat.
Jangan sampai segitunya, kalau mau eksis ya sewajarnya saja. Kalau terjadi masalah seperti di atas, selain nyusahin diri, juga nyusahin temen-temennya.
Apalagi kalau sudah sampai di rumah, perang saudara akan berkecamuk. Dimaki orang tuanya, diminta pertanggunjawabannya, dan ini bikin ciut mendaki kembali.
Kembali ke topiknya lagi. Berbekal dari seringnya ga jadi mendaki sama teman, alhasil saya searching di Mbah Google tentang gimana cari rekan buat mendaki gunung.
Eh ternyata banyak juga caranya. Salah satunya ada yang klop, masuk akal buat saya. Akhirnya, saya buat juga di tulisan ini.
Kata orang, kalau punya info bagus, ya jangan dipendem sendiri. Bagi juga informasinya pada temen-temen lainnya.
Paling tidak, kalau saya gagal terus naik gunung akibat teman kurang bersahabat, eh ga maksud gitu juga ya, temen-temen bisa leluasa dan berhasil mendaki gunung di gunung yang sudah diinginkan jauh-jauh hari.
Oke, ada beberapa informasi yang cukup masuk akal, dan saya rasa sesuai buat temen-temen yang mau mendaki gunung. Terutama buat yang baru mau mendaki pertama kali, alias mendaki perdana.
Cari rekan yang tepat jadi solusi paling tepat juga. Caranya?
Pertama, cari temen/rekan yang bertanggungjawab.
Tanggung jawab gimana? Ga ngapa-ngapain juga kok. Hehe..
Maksudnya gini, kalau pengen ngajak temen mendaki gunung, pastikan mereka benar-benar bisa diajak koordinasi dan kerjasama.
Mulai dari perencanaan matang, bawa peralatan lengkapnya, sampai perbekalan yang akan dibawa.
Masing-masing perbekalan dan peralatan bisa dibagi siapa yang bakal bawa. Intinya, sama-sama membawa dan saling bisa diandalkan nantinya.
Kedua, temukan temen-temen mendaki yang punya passion sama.
Ga hanya sebatas passion sama, tapi juga punya tujuan sama melakukan pendakian.
Misalnya, mau ngapain di sana. Kalau mau sekedar habisin waktu untuk cari sensasi hidup di alam, ya temen-temen juga harus menyamakan persepsi/tujuan terlebih dahulu.
Paling tidak, samanya tujuan tentu akan sangat membantu.
Ga ada yang beda sendiri kalau mendaki. Kalau beda, pasti menyusahkan nantinya.
Temen-temen maunya seperti ini, eh temennya pengennya gitu. Mana mau ketemu dan selaras saat mendaki. Itu saja.
Ketiga, cari teman yang sudah mengenal jalur pendakian. Ini penting. Terkhusus kalau temen-temen kurang hafal, atau tidak tahu sama sekali jalur pendakian di gunung tertentu.
Alasan saya ga berani naik gunung ya ga tahu jalurnya. Kalau ada temen pendaki yang tahu, dan ngajak mendaki pastinya sulit untuk saya tolak.
Tapi ya gitu, kalau ada waktu bebas. Berasa sibuk sendiri ya.. hehe…
Kemudian yang terakhir, temen yang pas untuk dijadikan rekan mendaki adalah mereka yang punya ritme berjalan paling tidak sama dengan temen temen yang lainnya.
Ga mau kan kalau temen-temen ditinggal di perjalanan akibat kalah cepat dari temennya?
Ini biasanya menjadi alasan lain kenapa partner mendaki ga suka mendaki dengan temen-temen. Selain menghambat perjalanan, temen-temen bisa dianggap sebagai beban lainnya.
Eits… nyindir diri sendiri! ga ah, saya bisa berjalan cukup kok, kan hidupnya di daerah pegunungan juga.
Sudah biasa kalau jalan kaki, apalagi naik turun yang notabenenya jadi ciri khas pegunungan.
Sebaliknya, kalau temen-temen jalannya cepat, tapi rekan lainnya ga cepat, ya ini bakal menjengkelkan buat temen-temen sendiri.
Sudah semangat mau naik gunung, punya fisik kuat, eh rekannya ga sama. Pasti sabar bin sobri sampai tujuh binnya. Kalau ga sabar ya gitu deh, disuruh jalan sendiri hahaha…
Oke ya, segitu saja kalau mau cari rekan untuk mendaki. Temen-temen juga bisa tengok juga lebih lengkapnya di cara memilih partner mendaki gunung ini. Have fun with your adventure.
Sayangnya gagal terus. Kalau saya sudah siap, malahan temen-temen yang ga siap.
Kalau saya ga siap, eh malah mereka siap. Kurang apa coba penyesalanku kali ini.
Padahal maunya sih ngikut eksis, kaya orang-orang gitu lo. Tahu kan?
Foto menarik di alam, tapi ya ga seekstrim kayak mereka-mereka yang punya nyali besar ampe naik batu. Eh malah pulangnya dibawa regu penyelamat.
Jangan sampai segitunya, kalau mau eksis ya sewajarnya saja. Kalau terjadi masalah seperti di atas, selain nyusahin diri, juga nyusahin temen-temennya.
Apalagi kalau sudah sampai di rumah, perang saudara akan berkecamuk. Dimaki orang tuanya, diminta pertanggunjawabannya, dan ini bikin ciut mendaki kembali.
Kembali ke topiknya lagi. Berbekal dari seringnya ga jadi mendaki sama teman, alhasil saya searching di Mbah Google tentang gimana cari rekan buat mendaki gunung.
Eh ternyata banyak juga caranya. Salah satunya ada yang klop, masuk akal buat saya. Akhirnya, saya buat juga di tulisan ini.
Kata orang, kalau punya info bagus, ya jangan dipendem sendiri. Bagi juga informasinya pada temen-temen lainnya.
Paling tidak, kalau saya gagal terus naik gunung akibat teman kurang bersahabat, eh ga maksud gitu juga ya, temen-temen bisa leluasa dan berhasil mendaki gunung di gunung yang sudah diinginkan jauh-jauh hari.
Oke, ada beberapa informasi yang cukup masuk akal, dan saya rasa sesuai buat temen-temen yang mau mendaki gunung. Terutama buat yang baru mau mendaki pertama kali, alias mendaki perdana.
Cari rekan yang tepat jadi solusi paling tepat juga. Caranya?
Pertama, cari temen/rekan yang bertanggungjawab.
Tanggung jawab gimana? Ga ngapa-ngapain juga kok. Hehe..
Maksudnya gini, kalau pengen ngajak temen mendaki gunung, pastikan mereka benar-benar bisa diajak koordinasi dan kerjasama.
Mulai dari perencanaan matang, bawa peralatan lengkapnya, sampai perbekalan yang akan dibawa.
Masing-masing perbekalan dan peralatan bisa dibagi siapa yang bakal bawa. Intinya, sama-sama membawa dan saling bisa diandalkan nantinya.
Kedua, temukan temen-temen mendaki yang punya passion sama.
Ga hanya sebatas passion sama, tapi juga punya tujuan sama melakukan pendakian.
Misalnya, mau ngapain di sana. Kalau mau sekedar habisin waktu untuk cari sensasi hidup di alam, ya temen-temen juga harus menyamakan persepsi/tujuan terlebih dahulu.
Paling tidak, samanya tujuan tentu akan sangat membantu.
Ga ada yang beda sendiri kalau mendaki. Kalau beda, pasti menyusahkan nantinya.
Temen-temen maunya seperti ini, eh temennya pengennya gitu. Mana mau ketemu dan selaras saat mendaki. Itu saja.
Ketiga, cari teman yang sudah mengenal jalur pendakian. Ini penting. Terkhusus kalau temen-temen kurang hafal, atau tidak tahu sama sekali jalur pendakian di gunung tertentu.
Alasan saya ga berani naik gunung ya ga tahu jalurnya. Kalau ada temen pendaki yang tahu, dan ngajak mendaki pastinya sulit untuk saya tolak.
Tapi ya gitu, kalau ada waktu bebas. Berasa sibuk sendiri ya.. hehe…
Kemudian yang terakhir, temen yang pas untuk dijadikan rekan mendaki adalah mereka yang punya ritme berjalan paling tidak sama dengan temen temen yang lainnya.
Ga mau kan kalau temen-temen ditinggal di perjalanan akibat kalah cepat dari temennya?
Ini biasanya menjadi alasan lain kenapa partner mendaki ga suka mendaki dengan temen-temen. Selain menghambat perjalanan, temen-temen bisa dianggap sebagai beban lainnya.
Eits… nyindir diri sendiri! ga ah, saya bisa berjalan cukup kok, kan hidupnya di daerah pegunungan juga.
Sudah biasa kalau jalan kaki, apalagi naik turun yang notabenenya jadi ciri khas pegunungan.
Sebaliknya, kalau temen-temen jalannya cepat, tapi rekan lainnya ga cepat, ya ini bakal menjengkelkan buat temen-temen sendiri.
Sudah semangat mau naik gunung, punya fisik kuat, eh rekannya ga sama. Pasti sabar bin sobri sampai tujuh binnya. Kalau ga sabar ya gitu deh, disuruh jalan sendiri hahaha…
Oke ya, segitu saja kalau mau cari rekan untuk mendaki. Temen-temen juga bisa tengok juga lebih lengkapnya di cara memilih partner mendaki gunung ini. Have fun with your adventure.
0 Response to "Caranya Cari Teman Untuk Mendaki Bareng"
Post a Comment